
Wisata Religi di Medan: Mengunjungi Masjid Raya dan Kuil Shri Mariamman – Medan dikenal sebagai kota besar yang penuh kehidupan, tempat berbagai budaya dan agama hidup berdampingan dengan damai. Dari masyarakat Melayu, Batak, Tamil, hingga Tionghoa, keberagaman ini menghadirkan kekayaan kuliner, seni, dan tentu saja—destinasi wisata religi yang unik. Dua landmark paling ikonik yang mencerminkan keberagaman ini adalah Masjid Raya Al-Mashun, simbol kejayaan arsitektur Islam di Sumatra Utara, dan Kuil Shri Mariamman, kuil Hindu tertua yang menjadi pusat spiritual masyarakat Tamil di Medan.
Keduanya bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga situs sejarah, budaya, dan arsitektur yang memikat banyak wisatawan. Melalui wisata religi ini, pengunjung bisa melihat bagaimana Medan tumbuh menjadi kota multikultural yang harmonis dan kaya akan warisan masa lampau.
Masjid Raya Al-Mashun: Kemegahan Arsitektur Islam di Jantung Kota Medan
1. Sejarah Singkat: Warisan Kesultanan Deli
Masjid Raya Al-Mashun dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam dari Kesultanan Deli. Pada masa itu, Sultan menginginkan sebuah masjid megah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol kemakmuran kerajaan dan pusat aktivitas spiritual masyarakat Medan.
Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Mughal, Timur Tengah, dan Eropa yang menciptakan visual sangat elegan. Pembangunannya melibatkan material impor dari berbagai negara, seperti kaca patri dari Italia, marmer dari Spanyol, serta ornamen logam berukir dari Tiongkok.
Keinginan kuat Sultan Ma’mun untuk menjadikan masjid ini sebagai karya arsitektur monumental terbukti berhasil—hingga kini Masjid Raya tetap menjadi landmark religius paling megah di Medan.
2. Kemegahan Arsitektur: Simbol Keanggunan Masa Lampau
Memasuki kawasan masjid, pengunjung langsung disambut bangunan utama berbentuk oktagonal dengan kubah besar berwarna hitam yang khas. Empat kubah kecil di setiap sisi menambah proporsi yang seimbang dan harmonis.
Beberapa ciri arsitektur yang paling memukau antara lain:
- Jendela dan pintu berukuran besar dengan motif melengkung khas Timur Tengah.
- Interior berisi pilar-pilar kokoh yang dihiasi ukiran marmer dan emas.
- Ruang salat utama yang luas, dengan lampu gantung kristal dan karpet tebal berwarna merah marun.
- Mihrab yang megah, didekorasi dengan kaligrafi Arab yang halus dan penuh detail.
Keindahan masjid ini tidak hanya terlihat dari luar, tetapi juga dari suasana spiritual yang terasa begitu menenangkan di dalamnya. Cahaya yang masuk melalui kaca patri menciptakan nuansa estetika sekaligus khidmat.
3. Aktivitas Wisata Religi di Masjid Raya
Masjid Raya bukan sekadar tempat untuk mengambil foto arsitektur yang indah; banyak wisatawan datang untuk merasakan atmosfer religius dan sejarah yang menyelimuti bangunan ini. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan:
- Mengikuti tur singkat yang disediakan secara informal oleh takmir masjid.
- Mempelajari sejarah Kesultanan Deli melalui papan informasi dan penjelasan pemandu.
- Beribadah bagi umat Muslim, terutama saat waktu salat berjemaah.
- Menikmati suasana taman di sekitar masjid yang tertata rapi.
Lokasinya yang dekat dari Lapangan Merdeka dan Istana Maimun membuat Masjid Raya menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Medan.
Kuil Shri Mariamman: Keindahan Hindu Tamil di Tengah Keramaian Kota
1. Sejarah: Kuil Hindu Tertua di Medan
Kuil Shri Mariamman didirikan pada tahun 1884 oleh komunitas Tamil yang menetap di Medan sejak era kolonial. Kuil ini didedikasikan untuk Dewi Mariamman, yang dalam kepercayaan Hindu Tamil adalah dewi pelindung dari penyakit dan bencana.
Kuil ini menjadi pusat kegiatan spiritual, budaya, dan juga sosial bagi masyarakat Tamil. Selain sebagai tempat ibadah, kuil ini memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya dan agama Hindu Tamil di tengah arus modernisasi kota Medan.
2. Arsitektur Penuh Warna: Pesona Gaya Dravida
Kuil Shri Mariamman memiliki arsitektur yang sangat berbeda dari bangunan lain di Medan. Gaya arsitektur Dravida dari India Selatan menjadi ciri utama, menghadirkan tampilan warna-warni dan ornamen rumit.
Beberapa daya tarik visualnya meliputi:
- Gopuram (menara gerbang) penuh patung dewa-dewi, dicat dengan warna cerah.
- Ruang utama kuil, dihiasi lilin, dupa, serta ornamen emas.
- Patung Dewi Mariamman yang menjadi pusat pemujaan, dikelilingi patung dewa-dewi lain seperti Ganesha dan Murugan.
- Lukisan-lukisan mitologi Hindu di langit-langit dan dinding ruangan.
Perpaduan warna cerah dan aroma dupa yang memenuhi ruangan menciptakan suasana spiritual yang hangat dan menenangkan, memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung.
3. Ritual dan Tradisi yang Masih Terjaga
Sebagai pusat komunitas Tamil, kuil ini rutin mengadakan berbagai aktivitas religius dan festival Hindu. Yang paling terkenal adalah:
- Thaipusam, festival besar yang diadakan setiap awal tahun.
- Navaratri, perayaan sembilan malam untuk menghormati Dewi Durga.
- Puja harian, yaitu ritual doa dan pemberkatan yang berlangsung setiap pagi dan malam.
Pengunjung dapat menyaksikan ritual-ritual ini secara langsung, tentu dengan tetap menghormati aturan dan kesucian tempat ibadah. Pengalaman ini memberikan wawasan mendalam tentang budaya Hindu Tamil yang kaya dan penuh simbolisme.
4. Lokasi Strategis di Kawasan Little India Medan
Kuil Shri Mariamman terletak di kawasan Kampung Madras atau yang lebih dikenal sebagai Little India Medan. Area ini dipenuhi restoran India, toko kain sari, penjual rempah, hingga toko perhiasan emas khas India Selatan.
Banyak wisatawan menjadikan kunjungan ke kuil ini sebagai bagian dari perjalanan budaya, menikmati:
- kuliner India seperti roti canai, nasi briyani, butter chicken, dan masala tea,
- belanja kain tradisional India,
- atau sekadar berjalan-jalan menyaksikan suasana kawasan Tamil yang unik.
Kesimpulan
Wisata religi di Medan menghadirkan pengalaman yang tidak hanya spiritual, tetapi juga budaya dan sejarah. Masjid Raya Al-Mashun dan Kuil Shri Mariamman menjadi bukti nyata bagaimana keberagaman dapat hidup berdampingan dalam harmoni. Kedua tempat ini sama-sama menawarkan keindahan arsitektur, nilai sejarah yang mendalam, serta suasana religius yang menenangkan hati.
Melalui kunjungan ke dua landmark ini, wisatawan dapat melihat bahwa Medan bukan hanya kota besar dengan keramaian modern, tetapi juga pusat budaya yang memelihara warisan leluhur dari berbagai etnis dan agama. Inilah yang menjadikan Medan begitu istimewa—kota di mana perbedaan bukan menjadi pembatas, tetapi membentuk mosaik indah yang mempersatukan.